Klasifikasi Skor Tes Potensi

PAPS, GMST dan TKDA  hasil penyekorannya dikonversi menjadi metrik CEEB. Skor yang dihasilkan berbentuk skor standar yang kemudian dikonversi menjadi skor dengan metrik CEEB (College Entrance Examination Board) untuk memudahkan masyarakat awam menafsirkannya. Skor CEEB adalah skor jenis skor yang memiliki rerata 500 dan deviasi standar 100. Artinya, orang yang memiliki skor mendekati 500 adalah orang yang memiliki tingkat kemampuan setara dengan rata-rata individu di dalam populasi. Skor yang dihasilkan oleh prosedur ini sudah berskala interval sehingga dapat dikatakan bahwa individu yang memiliki skor 500 (dalam skala CEEB) memiliki kemampuan dua kali lipat individu yang memiliki skor 250. Hal ini berbeda dengan skor total yang dapat berupa merupakan data ordinal yang hanya menunjukkan sebuah urutan.

Kategori Rendah (200 hingga 449)

Individu yang mendapatkan skor ini memiliki keterbatasan dalam mengelola informasi karena kurang dapat menangkap pola hubungan antara satu ide atau fakta dengan fakta lainnya namun pada konteks-konteks tertentu mereka dapat memahaminya. Akibatnya, ketika diberikan masalah yang hanya dapat diatasi dengan menemukan hubungan pola hubungan tersebut, individu mengalami kesulitan. Mereka sudah mengenal konsep akan tetapi kemungkinan belum memahami persamaan atau perbedaan diantara konsep-konsep yang sudah dikenalnya. Dalam kehidupan praktis, individu mengalami kesulitan ketika diminta untuk membuat peta klasifikasi mengenai sebuah konsep. Misalnya, hubungan antar ide sederhana yang tidak memiliki banyak aspek. Individu pada kategori ini memiliki strategi yang terbatas dalam mengatasi masalah,

Kategori Rata-Rata (450 hingga 549)

Individu dalam kategori ini sudah memiliki potensi kognitif yang optimal, namun bekerja pada situasi-situasi yang sederhana. Kemampuan individu dalam mengelola informasi lebih berkembang, di sisi lain individu masih mengalami kesulitan ketika bekerja di dalam tekanan waktu karena kapasitasnya masih terbatas dalam menggeneralisasikan pola yang ditemukan ke situasi yang baru. Dalam kehidupan secara praktis, individu cenderung mengalami kesulitan untuk membedakan antara konsep dan fakta meskipun sudah diberikan aturan atau kriteria yang membedakan keduanya.

Kategori Tinggi (550 hingga 800)

Individu pada kategori ini memiliki potensi kognitif yang sangat besar. Individu mampu beradaptasi dengan situasi kompleks yang membutuhkan kemampuan kognitif dari berbagai modalitas (verbal, numerik, figural), konteks (fakta, ide) maupun tingkat kompleksitas. Individu cenderung mampu bekerja di dalam tekanan waktu karena kapasitasnya telah mencukupi untuk dapat mengaplikasikan konsep yang ditemukan pada situasi yang berbeda-beda.