Properti Psikometris di Level Tes
Hasil analisis pada level tes ditunjukkan oleh nilai reliabilitas dan peta butir-subjek (item map-person). Semua harga reliabilitas pengukuran pada tiap subtes (person reliability) dihitung dengan menggunakan alpha yang diestimasi dengan menggunakan pendekatan teori tes klasik. Satu subtes memiliki nilai koefisien alpha di atas 0.80. Terdapat dua subtes yang memiliki nilai koefisien alpha dibawah 0.8, yaitu subtes verbal (0.68), dan subtes reasoning (0.72). Hal ini menunjukkan tingkat internal konsistensi yang cukup.
Tabel 2 Hasil Uji Perbedaan Tingkat Kesulitan antar Subtes pada Tes Seri A1
Subtes | Reliabilitas | |
Person | Butir | |
Verbal | .68 | .99 |
Kuantitatif | .83 | .99 |
Penalaran | .72 | .99 |
Hasil analis terhadap peta butir-orang (item-person map) menunjukkan bahwa distribusi tingkat kesulitan butir dapat menjangkau perbedaan tingkat kemampuan pada orang-orang yang diuji. Rentang tingkat kesulitan (item measures) lebih luas dibanding dengan rentang kemampuan sebagian besar orang yang diuji. Di sisi lain tingkat kesulitan butir juga mengisi interval-interval tingkat kesulitan (satu interval sama dengan 100). Berdasarkan peta ini dapat disimpulkan bahwa Tes PAPS seri A1 memiliki sebaran tingkat kesulitan yang sesuai dengan distribusi tingkat kesulitan yang ideal.
5.1.1.2 Fungsi Informasi Butir
Hasil analisis menunjukkan bahwa tes ini memberikan informasi yang maksimal pada kemampuan yang berada pada rentang moderat. Informasi yang maksimal didapatkan adalah 12 yaitu ketika tes ini dipakai untuk mengukur kemampuan individu yang berada di level moderat. Profil fungsi informasi ini sesuai dengan tes yang memiliki fungsi ukur yang dengan jangkauan yang luas.
Gambar 1. Model Struktur Pengukuran Tes Seri A1
5.1.1.3 Perbandingan Tingkat Kesulitan antar Kelompok Soal/Subtes
Pada subtes yang mengukur kemampuan verbal, secara umum butir-butir komponen padanan kata memiliki tingkat kesulitan paling tinggi dibanding dengan subtes lain. Komponen Analogi adalah tes yang memiliki tingkat kesulitan paling rendah.
Tabel 3 Tingkat Kesulitan antar Kelompok Soal pada Subtes Verbal
Subtes | Jumlah Butir | Rerata Measure | Rerata SE | SD |
Padanan Kata | 12 | 0.69 | 0.25 | 0.81 |
Lawan Kata | 12 | -0.21 | 0.26 | 0.85 |
Analogi Kata | 10 | -0.73 | 0.35 | 1.06 |
Pemahaman Wacana | 6 | 0.26 | 0.4 | 0.89 |
Total | 40 | 0 | 0.17 | 1.06 |
Dari Subtes Kuantitatif, tingkat kesulitan butir yang paling tinggi adalah konsep aljabar lalu diikuti oleh perbandingan kuantitatif, aritmetika, dan deretan angka.
Tabel 4 Tingkat Kesulitan antar Kelompok Soal pada Subtes Kuantitatif
Subtes | Jumlah Butir | Rerata Measure | Rerata SE | SD |
Deretan Angka | 10 | -1.1 | 0.2 | 0.6 |
Aritmetika | 10 | 0.25 | 0.28 | 0.83 |
Konsep Aljabar | 10 | 0.56 | 0.2 | 0.6 |
Perbandingan Kuantitatif | 10 | 0.29 | 0.17 | 0.5 |
Total | 40 | 0 | 0.15 | 0.91 |
Dari Subtes Reasoning, tingkat kesulitan tes diagram lebih tinggi dibanding dengan yang lainnya.
Tabel 5 Tingkat Kesulitan antar Kelompok Soal pada Subtes Penalaran
Subtes | Jumlah Butir | Rerata Measure | Rerata SE | SD |
Logis | 8 | -0.26 | 0.26 | 0.68 |
Diagram | 8 | 1.15 | 0.23 | 0.62 |
Analitis | 8 | 0.03 | 0.28 | 0.75 |
Serial | 8 | 0.23 | 0.45 | 1.19 |
Klasifikasi | 8 | -1.14 | 0.24 | 0.64 |
Total | 40 | 0 | 0.18 | 1.09 |
Hasil analisis perbandingan antar tingkat kesulitan antar subtes menunjukkan bahwa tes kemampuan penalaran memiliki tingkat kesulitan (M=-0.14; SD=1.06) yang lebih mudah dibanding dengan dua subtes lainnya. Hasil uji perbedaan menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan antara Subtes Verbal dengan Subtes Kuantitatif (d=75; p=0.07). Perbedaan tidak signifikan antara kuantitatif dengan penalaran (d=74; p=0.07), dan perbedaan tidak signifikan antara penalaran dan verbal (d=77; p=0.97).
Tabel 6. Tingkat Kesulitan antar Kelompok Soal pada Tes Seri A1
Subtes | Jumlah Butir | Rerata Measure | Rerata SE | SD |
Verbal | 40 | -0.13 | 0.17 | 1.04 |
Kuantitatif | 40 | 0.26 | 0.14 | 0.85 |
Penalaran | 40 | -0.14 | 0.17 | 1.06 |
Total | 120 | 0 | 0.09 | 1.01 |
5.1.2 Properti Psikometris di Level Butir
Pada subtes yang mengukur kemampuan reasoning ada satu butir yang memiliki daya diskriminasi yang sangat rendah, yaitu butir 4 (V3.32) dengan daya diskriminasi sebesar -0.20.
Tabel 7. Hasil Uji Perbedaan Tingkat Kesulitan antar Subtes pada Tes Seri A1
Subtes | Verbal | Kuantitatif | Penalaran | ||||||
Min | Maks | Rerata | Min | Maks | Rerata | Min | Maks | Rerata | |
Lokasi | -2.32 | 1.78 | 0.00 | -2.09 | 1.70 | 0.00 | -2.33 | 3.06 | 0.00 |
Infit | 0.84 | 1.17 | 0.99 | 0.87 | 1.22 | 1.00 | 0.92 | 1.22 | 1.00 |
Outfit | 0.69 | 1.39 | 0.98 | 0.66 | 1.34 | 1.00 | 0.75 | 1.88 | 0.99 |
Pt. Biser | 0.09 | 0.42 | 0.28 | 0.09 | 0.45 | 0.30 | -0.20 | 0.33 | 0.22 |
Keterangan: Pt.Biser = korelasi poin biserial antara butir total.
Semua butir pada ketiga subtes memiliki nilai ketepatan model yang memuaskan karena berada diantara 0.50 hingga 1.50. Dari sisi rata-rata daya beda yang dihitung dengan menggunakan pendekatan teori klasik (korelasi poin biserial) pada ketiga subtes adalah 0.26. Sebagai catatan, ada beberapa butir yang memiliki daya beda yang cukup kecil. Dari posisi butir-butir tersebut berdasarkan tingkat kesulitannya, butir-butir yang memiliki daya beda yang rendah tersebut adalah butir-butir yang memiliki tingkat kesulitan sangat tinggi. Hal ini cukup wajar karena semakin tinggi tingkat kesulitan butir maka daya beda butir tersebut menurun.