Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Psikologi
Unit Pengembangan Alat Psikodiagnostika (UPAP)
  • Beranda
  • UPAP
    • Pengelola & Pelaksana
    • Para Pakar Pengukuran
    • Kontak
  • PAPS
    • INFORMASI PENDAFTARAN DAN JADWAL PAPS
    • Tes PAPS Luring
    • Prosedur Pengambilan Sertifikat Tes PAPS
    • Permohonan Sertifikat PAPS
    • Klasifikasi Skor PAPS
  • GMST
    • GMST PROCEDURES AND REGULATIONS
    • PROSEDUR DAN PERATURAN GMST
    • Klasifikasi Skor GMST
  • AJT
    • Kelebihan AJT CogTest
    • Landasan Teoretis
    • Landasan Pengembangan
    • Aspek Metodologi
    • Layanan Konversi Skor AJT CogTest
  • Dokumentasi
    • Koleksi Tes
    • Publikasi
    • Standard
    • Penjaminan Mutu
  • Aktivitas
    • Penelitian
    • Training
  • Statistical Helpdesk
  • Beranda
  • Pos oleh
Pos oleh :

wahyu_psy

Data PAPS vs Gv

Uncategorized Monday, 21 March 2022

Meskipun salah satu tesnya berbentuk penalaran figural, tes PAPS mengukur kemampuan penalaran.
Posisi ini perlu diperkuat dengan mengkaji posisi PAPS yang berbeda dengan tes yang mengukur kemampuan visual.

Hipotesis/Pertanyaan Penelitian:
PAPS mengukur kemampuan yang berkaitan dengan potensi (Gf) sehingga berbeda dengan kemampuan visual (Gv).

Deskripsi Data
Data diambil dari 127 mahasiswa yang mengerjakan tiga tes, yaitu PAPS, PSVT dan Tes Kubus.

Pengukuran Penalaran (PAPS)
1. Verbal
2. Kuantitatif
3. Penalaran/Figural read more

Pengumuman Perubahan Sistem Cetak Sertifikat

Informasi Monday, 15 November 2021

Prosedur cetak sertifikat tes di UPAP mengalami perubahan. Mulai bulan Oktober cetak sertifikat tidak lagi menggunakan secured sistem (https) akan tetapi meggunakan sistem biasa (http). Dengan demikian bagi peserta yang mengikuti pelaksanaan sebelum bulan Oktober, cetak dan pengecekan dapat dilakukan dengan mengganti alamat URL https menjadi http.

Sebagai contoh

“https://akademik.psikologi.ugm.ac.id/paps/index.php/sert/cetak/AAAxiNAAGABBBABDyMAAz”

Dicetak dengan menggunakan

“http://akademik.psikologi.ugm.ac.id/paps/index.php/sert/cetak/AAAxiNAAGABBBABDyMAAz” read more

Perubahan Paradigma Penyekoran Tes di Indonesia

Uncategorized Thursday, 2 September 2021

Beberapa penyelenggara tes mulai mengubah prosedur penyekorannya menjadi penyekoran yang menggunakan pendekatan baru. Penyekoran tes dilakukan dengan prosedur yang berbeda karena mengaplikasikan Teori Tes Modern atau lebih dikenal dengan Teori Respons Butir (Item Response Theory/IRT). Tulisan ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai dasar teori tersebut dan beberapa implikasinya.

Penggunaan IRT dalam pengembangan maupun dalam penyekoran tes bukan merupakan barang baru dalam proses asesmen berskala besar (large-scale assessment), termasuk seleksi calon mahasiswa. Teori ini dapat mengatasi kelemahan-kelemahan CTT dalam mengestimasi informasi mengenai parameter butir dan kemampuan peserta tes. Di Amerika Serikat dan Eropa, IRT dipakai pada banyak tes berskala besar. Misalnya, Scholastic Aptitude Test (SAT), Graduate Record Examination (GRE), and Graduate Management Admission Test (GMAT). Tes-tes yang diproduksi oleh lembaga pengembang tes baik pemerintah atau semi pemerintah seperti Dutch National Institute for Educational Measurement (CITO) di Belanda atau Australian Council for Educational Research (ACER) di Australia juga sudah mengaplikasikan IRT dalam prosedur penyekoran pada tes yang mereka buat. read more

Informasi Seputar Situational Judgment Test (SJT) UPAP

Uncategorized Tuesday, 17 August 2021

UPAP mengembangkan tes dengan bentuk Situational Judgment Test (SJT). Berikut ini informasi mengenai domain-domain yang diukur sekaligus dokumentasi prosedur pengembangannya.

Koleksi Tes dengan Menggunakan SJT read more

Interpretasi Skor PAPS

Public Release Tuesday, 17 August 2021

Skor PAPS memiliki interpretasi berdasarkan rentangnya.

Bagian berikut ini menjelaskan kategorisasinya

Kategori Rendah (200 hingga 449)

Individu yang mendapatkan skor ini memiliki keterbatasan dalam mengelola informasi karena kurang dapat menangkap pola hubungan antara satu ide atau fakta dengan fakta lainnya namun pada konteks-konteks tertentu mereka dapat memahaminya. Akibatnya, ketika diberikan masalah yang hanya dapat diatasi dengan menemukan hubungan pola hubungan tersebut, individu mengalami kesulitan. Mereka sudah mengenal konsep akan tetapi kemungkinan belum memahami persamaan atau perbedaan diantara konsep-konsep yang sudah dikenalnya. Dalam kehidupan praktis, individu mengalami kesulitan ketika diminta untuk membuat peta klasifikasi mengenai sebuah konsep. Misalnya, hubungan antar ide sederhana yang tidak memiliki banyak aspek. Individu pada kategori ini memiliki strategi yang terbatas dalam mengatasi masalah, read more

Properti Psikometris Tes PAPS

Uncategorized Tuesday, 17 August 2021

Properti Psikometris di Level Tes

Hasil analisis pada level tes ditunjukkan oleh nilai reliabilitas dan peta butir-subjek (item map-person). Semua harga reliabilitas pengukuran pada tiap subtes (person reliability) dihitung dengan menggunakan alpha yang diestimasi dengan menggunakan pendekatan teori tes klasik. Satu subtes memiliki nilai koefisien alpha di atas 0.80. Terdapat dua subtes yang memiliki nilai koefisien alpha dibawah 0.8, yaitu subtes verbal (0.68), dan subtes reasoning (0.72). Hal ini menunjukkan tingkat internal konsistensi yang cukup. read more

Eksplorasi Faktor-Faktor Korelasi Penyekoran Teori Tes Klasik dan Teori Respons Butir

Public Release Tuesday, 17 August 2021

oleh: Abdurrahman Nadhif Al Fajri1, Wahyu Widhiarso2

Abstract. The main purpose of assessing abilities in the educational environment is to make various decisions based on the results of the exam. A scoring method must have the ability to produce high precision scores. To achieve this, test administrators usually use one of two popular scoring methods; Classical Test Theory and Item Response Theory. These Theories have their own advantages and disadvantages.  IRT have high scoring precision, but the scoring process is difficult. On the other hand, CTT scoring comes with easy scoring processes but lacks precision. This study explores the factors that can lead to different scoring results through the CTT and IRT approaches while examining how far the scores produced by the two methods are related. The factors involved in this study were variations in item parameters, number of samples, number of items, and distribution of participants’ abilities. Analysis of 216 factor combinations using one-way ANOVA found that there were significant differences in the correlation between combinations of factors. Meanwhile, the highest correlation between the two types of scores was found in conditions with irradiated item parameters, 1000 participants, 60 items, and normally distributed participants’ abilities. Further research is needed to explore other factors beyond this research. read more

Dasar dan Prosedur Pengembangan Klasifikasi Skor Hasil Pengukuran

Public Release Tuesday, 17 August 2021

oleh: Wahyu Widhiarso

Peneliti sudah banyak yang melakukan penelitian untuk mengkaji dua tantangan umum untuk penilaian berbasis tingkat (level-based assessments). Tantangan pertama adalah menetapkan definisi yang jelas mengenai arti skor pada setiap level. Tingkat capaian individu sering dilaporkan melalui skala konseptual kontinyu dan didefinisikan sebagai rentang kecakapan yang bersifat laten. Pada pendekatan ini definisi capaian individu seringkali terdefinisikan dengan baik sebagai sebuah level. Definisi yang lebih jelas ditawarkan oleh penilaian berbasis level dengan menggunakan skala Guttman. Pada pendekatan ini individu di tingkat pencapaian yang lebih tinggi diasumsikan telah menguasai keterampilan yang sama dengan mereka yang berada di tingkat yang lebih rendah, ditambah keterampilan tambahan yang tidak dimiliki oleh mereka yang berada di tingkat yang lebih rendah. Jika definisi ini dapat dimasukkan dengan jelas ke dalam penilaian berbasis tingkat non-Guttman, menurut Schulz dkk (1999) tantangan pertama akan terpenuhi. Tantangan kedua adalah mengestimasi karakteristik skor level secara teknis. Ketika tes digunakan untuk mengklasifikasikan individu ke dalam level-level sepanjang suatu kontinum, pengembang tes harus melaporkan informasi psikometrinya, misalnya, eror standar pengukuran pada batas-batas di suatu level dan persentase individu yang akan diklasifikasikan secara tepat oleh tes-tes yang paralel. [baca selengkapnya] read more

Pelatihan Analisis Data

DokumentasiPublic Release Monday, 16 August 2021

Modul Pelatihan Analisis Data

Modul Analisis Data

Modul 1: Manajemen Data Dasar

  • Konversi jenis data (xlsx, txt, csv)
  • Labeling data kategorikal
  • Klasifikasi data
  • Transformasi data
  • Koding dan rekoding data
  • Data Trimming

Modul 2: Manajemen Data Lanjut

  • Data Cleaning
  • Lookup (mengombinasikan data)
  • Merging data majemuk
  • Pembuatan data versi long format – wide format
  • Pelaporan Deskripsi Data
  • Missing data imputation
  • read more

    Prosedur Pengembangan Tes Potensi di UPAP

    PAPS Monday, 16 August 2021

    Prosedur Pengembangan Tes Potensi di UPAP

    oleh Wahyu Widhiarso
    Unit Pengembangan Alat Ukur | Fakultas Psikologi UGM
    Tahun 2021

    Latar Belakang

    Fakultas Psikologi UGM merupakan salah satu pionir dalam pengembangan tes-tes yang mengukur individu baik atribut kognitif maupun non-kognitif (kepribadian) di Indonesia. Beberapa tes yang dikembangkan oleh Fakultas Psikologi UGM sampai saat ini masih dipakai oleh masyarakat baik untuk keperluan penelitian maupun praktis. Hal ini dikarenakan pengembangan tes psikologi di fakultas ini telah dimulai sejak fakultas ini berdiri. Penyebabnya tidak lain adalah para pendiri Fakultas Psikologi UGM didominasi oleh pakar-pakar dalam bidang pengukuran di bidang psikologi dan pendidikan. Para pendiri ini telah memberikan dasar-dasar ilmiah yang kuat sekaligus tradisi untuk selalu melakukan penelitian dan mengembangkan instrumen-instrumen pengukuran yang berguna bagi masyarakat. Kepakaran para pendiri ini kemudian dilanjutkan oleh generasi yang lebih muda yang melanjutkan tongkat estafet untuk berkontribusi dalam pengembangan instrumen pengukuran di Indonesia. Hingga saat ini karya-karya staf pengajar Fakultas Psikologi dalam bidang pengukuran psikologi dan pendidikan masih menjadi kiblat pengembangan instrumen pengukuran di Indonesia. Selain pemikiran berupa buku, tulisan maupun hasil penelitian, beberapa program bantu analisis dalam mengevaluasi data hasil pengukuran yang dikembangkan oleh sivitas akademika Fakultas Psikologi UGM juga dipakai oleh para pengembang alat ukur di bidang psikologi dan pendidikan di Indonesia. read more

    12

    Recent Posts

    • WORKSHOP STATISTIKA DAN PSIKOMETRIKA 2023
    • Data PAPS vs Gv
    • Pengumuman Perubahan Sistem Cetak Sertifikat
    • Perubahan Paradigma Penyekoran Tes di Indonesia
    • Informasi Seputar Situational Judgment Test (SJT) UPAP

    Categories

    • Agenda
    • Dokumentasi
    • Informasi
    • PAPS
    • Penelitian
    • Public Release
    • Uncategorized

    Pelayanan UPAP

     

     

    Universitas Gadjah Mada

    UNIT PENGEMBANGAN ALAT PSIKODIAGNOSTIKA
    FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA
    Jalan Humaniora 1, Bulaksumur, Yogyakarta 55281
    Gedung B Lt. 2 Ruang B-206

    e-mail: upap.psikologi@ugm.ac.id

    Waktu Operasional Senin – Jumat pukul 08.00 – 16.00 WIB

    © Universitas Gajah Mada

    KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY